beritamalam.com – Baru-baru ini, Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Ahmad Syaikhu turut membuka peluang rujuk dengan Gerindra di dalam kontestasi politik 2024 mendatang. Kondisi ini sendiri berkaitan dengan komentar dari Fadli Zon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra berharap dapat menjalin koalisi di pemilihan presiden mendatang. Wacana rujuk PKS-Gerindra sendiri belum ada komunikasi lebih bersama partai Gerindra. Malah dia mengaku tidak mengetahui persis apa yang diberikan oleh Fadli Ihwal potensi koalisi bersama Gerindra. “Sekarang kita kan lihat dinamika politik terus berkembang,” tandas Ahmad Syaikhu.
“Kita mau juga kalau ke depan ini beberapa elemen politik dapat semakin menghadirkan sifat kenegarawan nanti,” tandasnya, dilansir dari CNN Indonesia.com. “Belum ada (komunikasi) saya tidak mengetahui persis apa yang diucapkan, nanti kami cek dulu,” sambung Ahmad Syaikhu. Sebelumnya, diketahui bahwa Fadli terlihat ngobrol bersama Sekretaris Jenderal PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi hendak pengukuhan Ketua Harian DPP Gerindra dan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad pada hari Kamis, 1 Desember 2022 kemarin.
Wacana rujuk PKS-Gerindra, Fadil mengaku kalau dirinya memang akrab sejak dulu bersama Aboe, lebih lanjutnya dia menegaskan kalau komunikasi politik sekarang masih berjalan secara dinamis. Kemungkinan semuanya masih bisa terjadi sampai menit akhir pendaftaran calon presiden dan juga calon wakil presiden di KPU. Seperti halnya yang terjadi pada tahun 2014 maupun 2019, Fadli mencontohkan pencalonan Ma’ruf Amin yang menjadi cawapres pendamping Jokowi juga diputuskan di menit-menit akhir. “Dari dulu akrab, pertanyaannya gampang-gampang,” ujar Fadli pada hari Kamis, 1 Desember.
“Bisa bergabung kembali bersama-sama,” sambung Fadli seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com, pada hari Kamis, 1 Desember 2022 silam. “Kan biasanya kami melihat 201, 2019, dimana semuanya last minute,” tandas Fadli. “Pencalonan Pak Ma’ruf last minute juga kan,” lanjut Fadli yang melihat ke belakang. “Kita juga pencalonan Pak Sandi sedikit last minute,” sambungnya. “Saya kira kami juga harus bersabar,” sambung Fadli dilansir dari CNN Indonesia.com pada hari Kamis, 1 Desember 2022.
Dimana, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra turut menjawab pertanyaan mengenai PKS dan Gerindra rujuk lagi di Pemilu 2024. Herzaky menegaskan kalau keputusan itu adalah menjadi hak dari kedua partai tersebut, Demokrat tidak mau mengintervensi. Kendati demikian, dimana Herzaky memastikan kalau Demokrat saat ini masih menjalin hubungan baik bersama dengan NasDem dan PKS. Selain itu, Herzaky juga mengklaim kalau ketiga partai pada Koalisi Perubahan ini semakin solid dan bahkan mempunyai komunikasi lebih mendalam.
“Semakin banyak kesepahaman dicapai,” tandas Herzaky Mahendra, Jumat 02 Desember. “Sudah banyak hal strategis diputuskan, dan makin masuk ke dalam ranah teknis,” sambungnya. “Komunikasi kita bertiga malah saling terbuka, setara,” tandas Herzaky. “Maka, apabila ada perkembangan apapun itu kami bertiga akan saling memberikan informasi dan melakukan diskusi,” ujar Herzaky Mahendra seperti yang dilansir dari CNN Indonesia.com. Menurut Fadli Zon sendiri keputusan menit-menit akhir dapat terjadi pada penentuan calon wakil presiden dan calon wakil presiden koalisinya dengan PKS.
Dia mengatakan kalau Gerindra sekarang masih bulat buat mengangkat Prabowo Subianto menjadi calon presiden. Walaupun sudah berkoalisi dengan PKS, Gerindra sendiri tetap terbuka kemungkinan besar buat menggandeng sosok calon wakil presiden dari luar. Termasuk salah satunya dengan Gubernur Ganjar Pranowo. “Ya semua kemungkinan itu terbuka seperti yang sudah kami sampaikan,” tandas Fadli Zon. “Termasuk juga dengan nama-nama dikatakan itu,” ujar Fadli Zon seperti halnya yang dilansir dari CNN Indonesia.com, Kamis 01 Desember 2022.
Pilpres 2024 akan menjadi ajang adu gagasan, tetapi ada persyaratan perlu dipenuhi, hal ini turut disampaikan oleh Mardani Ali Sera yang yakin kalau tidak ada politik adu domba di dalam pemilihan presiden seperti yang sudah dikhawatirkan oleh Presiden Joko Widodo. Mardani mengatakan kalau seharusnya Jokowi mendorong pengurangan ambang batas pencalonan presiden, baik presidential threshold. Sementara itu, sampai saat ini wacana rujuk Gerindra-PKS belum ada informasi lebih lanjut lagi, baik dari partai PKS maupun partai Gerindra sekalipun.